Sabtu, 07 Maret 2009

Derajat Wanita Sebelum dan Sesudah Turunnya Al-Quran

Derajat Wanita Sebelum dan Sesudah Islam (Turunnya Al-Quran)

Pada masa pra-Islam, wanita diperlakukan tidak adil. Bahkan wanita tidak berharga di dalam masyarakat. Akan tetapi setelah turunnya Al-Quran, wanita diposisikan secara adil. Oleh karena itu, makin banyak wanita yang cerdas.


A. Wanita di Mata Orang Yunani Kuno

Di mata mereka, wanita sangat dilecehkan dan diejek. Sampai-sampai mereka mengklaim kalau wanita sebagai najis dan kotoran dari hasil perbuatan setan. Bagi mereka, wanita sama rendahnya dengan barang dagangan yang bisa diperjualbelikan di pasar-pasar. Wanita boleh dirampas haknya, tidak perlu diberikan hak bagian harta pusaka dan juga tidak berhak menggunakan hartanya sendiri sekalipun.

Dalam perkembangannya, masyarakat Yunani kuno menganggap wanita sebagai tempat pelampiasan nafsu semata. Wanita sama sekali tidak berharga. Ini dibuktikan dengan adanya satu legenda Yunani terkenal yang berkisah tentang Dewi Aphrodite. Dalam kisah itu disebutkan bahwa Dewi Aphrodite dengan mudahnya mengkhianati ketiga suaminya yang oleh masyarakat Yunani dianggap sebagai dewa. Ia pun melahirkan anak bernama Koubid yang dianggap sebagai Dewa Cinta. Dewa Cinta ini merupakan hasil perselingkuhan Dewi Aphrodite dengan salah satu kekasihnya.

Legenda tersebut merupakan salah satu bentuk penghinaan terhadap makna cinta dan status moral wanita dalam masyarakat.


B. Wanita di Mata Orang Romawi Kuno dan Mesir Kuno

Di zaman Romawi kuno yang orang-orangnya memiliki semboyan cukup terkenal “wanita itu tidak punya roh”, kaum wanita mengalami berbagai macam siksaan yang kejam. Betapa tidak; seringkali mereka harus menahan panasnya minyak yang dituangkan ke tubuhnya yang sudah diikat pada sebuah tiang. Bahkan terkadang mereka diikatkan pada ekor kuda lalu dibawanya lari sekencang mungkin sampai mati.

Dalam komunitas bangsa tersebut, seorang ayah tidak harus mengakui anaknya. Jika seorang wanita melahirkan, pihak keluarga wanita tersebut akan membawa bayinya ke hadapan sang ayah dan diletakkan di bawah kakinya. Apabila si ayah mengangkat dan menggendongnya, maka nasab (silsilah) bayi tersebut mengikuti ayahnya. Kalau si ayah membiarkannya tergeletak, mereka akan memungut sang bayi dan meletakkannya di lapangan terbuka atau tempat ibadah. Apabila ada orang yang merasa iba dan memungutnya, maka bayi tersebut akan menjadi budaknya dan berhak diperlakukan apa saja; dijual atau dibunuh. Apabila tak seorang pun yang memungutnya, bayi itu akan mati dengan sendirinya karena kehausan dan kelaparan.

Dalam masyarakat Romawi kuno, seorang pria berhak menjual atau menganiaya istri dan anak-anaknya dengan alasan apa pun. Bahkan, ia berhak membunuh mereka tanpa ada yang berhak menuntutnya.

Kaum pria dilarang membunuh atau menganiaya wanita setelah penguasa Justinian mengeluarkan sebuah Undang-Undang Justinian, pada tahun 550 M. Namun demikian, undang-undang tersebut tetap memberikan peluang bagi pria untuk menjual istri atau anaknya di pasar ternak atau pasar budak.

Dalam masyarakat Romawi kuno dikenal satu prinsip; kaum wanita tidak dapat bebas bertindak. Selama hidupnya, wanita tertawan, terikat, dan tak pernah bebas, kecuali meninggal dunia.

Salah satu pakar hokum Romawi, Kato, mendeklarasikan ungkapan popular dalam bahasa Romawi; Nunquam Exvitus Mu-liedrus (ikatan yang diberikan kepada wanita tersebut selamanya tak boleh dilepaskan).

Dalam pandangan Mesir Kuno, masyarakat hanya menghormati para wanita yang berasal dari keturunan keluarga penguasa atau bangsawan. Sejumlah wanita bangsawan yang pernah menjadi penguasa Mesir adalah Nifertiti, Hatsyibut, dan Cleopatra.

Sebagian negeri Timur kuno juga mengikuti jejak Mesir. Terdapat beberapa ratu yang namanya cemerlang dalam lembaran sejarah, misalnya, Balqis (Ratu Saba), Samiramis, dan Zinubiya.


C. Wanita di Mata Orang Cina

Orang-orang Cina menyamakan wanita dengan air penyakit yang membasuh kebahagiaan dan harta. Seorang yang berkebangsaan Cina berhak menjual istrinya sebagaimana budak perempuan. Apabila seorang perempuan Cina menjadi janda, maka keluarga mendiang suaminya berhak atas dirinya. Jadi, ia seperti barang peninggalan yang bisa diwarisi. Bahkan seorang suami berhak mengubur istrinya hidup-hidup.


D. Wanita dalam Undang-Undang Hammurabi

Wanita di mata undang-undang Hammurabi dianggap sebagai layaknya binatang ternak yang dapat diperlakukan seenaknya. Misalnya, seseorang membunuh anak perempuan orang lain maka dia harus menyerahkan anak perempuannya kepada orang tadi untuk dibunuh atau dimiliki.


E. Wanita di Mata Orang Hindu (India Kuno)

Di dalam syariat orang-orang Hindu ditegaskan, “Sesungguhnya kesabaran tertentu, angin, kematian, neraka, racun dan ular itu tidaklah lebih jahat ketimbang wanita.”

Di mata orang-orang Hindu, seorang wanita tidak berhak untuk hidup setelah ditinggal mati oleh mendiang suaminya. Pada hari kematian suaminya itu ia juga harus ikut mati, atau dia harus membakar diri dalam keadaan hidup bersama suaminya. Di samping itu ia harus mempersembahkan korban kepada tuhan-tuhannya.

Konstitusi Manu memandang wanita hanya sebagai pengikut dan baying-bayang suami.jika suaminya meninggal dunia, ia juga harus ikut meninggalkan kehidupan ini. Karenanya, apabila seorang suami meninggal dunia, sang istri berbaring di samping jenazah suaminya dan dibakar hidup-hidup bersamanya. Ia dibakar dalam satu prosesi besar-besaran.

Pengelana Arab terkenal, Ibnu Batutah, menceritakan pengalaman yang mengesankan mengenai pesta kematian yang pernah disaksikannya sendiri. Saat itu, tiga orang istri berusia muda dibakar hidup-hidup dalam pesta tersebut. Ini dilakukan setelah para suami mereka terbunuh dalam perang melawan suku lain.


F. Wanita di Mata Orang Persia

Menurut mereka, seseorang boleh saja menikahi ibunya sendiri, saudara perempuan kandung, tante, bibi, keponakannya, dan muhrim-muhrimnya yang lain.

Pada saat sedang menjalani haid, seorang wanita akan diasingkan ke tempat yang jauh di luar kota. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menemuinya kecuali para pelayan yang hanya bertugas menyiapkan makanan. Terlebih kalau seorang wanita kebetulan menjadi istri atau di bawah kekuasaan seorang laki-laki yang kejam dan diktator; maka nasibnya berada di tangan laki-laki itu, mau dibunuh atau dibiarkannya hidup.


G. Wanita di Mata Orang Yahudi

Ada sementara golongan orang-orang Yahudi yang menganggap anak perempuan itu sama martabatnya seperti pelayan. Jadi, ayahnya berhak untuk menjualnya dengan harga murah sekalipun. Orang-orang Yahudi pada umumnya menganggap wanita itu sebagai laknat atau kutukan lantaran wanitalah yang telah menyesatkan Adam. Apabila seorang wanita sedang mengalami haid, mereka enggan makan bersama-sama dengannya. Bahkan ia tidak boleh memegang bejana apa pun karena khawatir tersebarnya najis.

Sementara ada orang-orang Yahudi yang manakala anak perempuan atau istrinya mengalami masa haid, dia mendirikan sebuah kemah lalu di dalamnya diletakkan kue dan air. Dan dibiarkan terus anak perempuan atau istrinya yang sedang haid itu di dalam kemah tersebut sampai suci.


H. Wanita di Mata Orang Nasrani

Pernah salah seorang yang dianggap suci di antara mereka mengatakan, “Sesungguhnya wanita adalah sumber kejahatan, malapetaka yang disukai, sangat penting bagi keluarga dan rumah tangga, pembunuh yang dicintai, dan musibah yang dicari.”

Yang lain mengatakan. “Sesungguhnya wanitalah yang memasukkan setan ke dalam jiwa seseorang, yang menentang undang-undang Allah SWT dan yang kejam terhadap laki-laki.”

Walaupun agama Nasrani menyebar di Eropa dan di beberapa negara Timur Tengah, wanita tetap diremehkan masyarakat. De Goye, seorang orientalis Belanda, menjelaskan itu dalam pengantar bukunya yang merupakan terjemahan dari kitab sejarah hidup Nabi SAW karya Ibnu Hisyam.

Barangkali perlu diketahui pendapat para tokoh Nasrani tentang wanita, sehingga dapat dengan mudah dibandingkan kedudukan wanita sebelum dan sesudah turunnya Al-Quran.

Sebagaimana telah dikutip sebelumnya, Paus Sostam (tokoh suci agama Nasrani) berkata, “Wanita adalah makhluk jahat yang tidak bisa dihindari. Ia adalah penyakit terkutuk yang akan menimpa laki-laki dengan penuh kesadaran. Ia adalah bencana besar yang dikemas dalam hiasan yang elok dan memikat.”

Pastor Tortulian juga berkata, “Wanita adalah gerbang masuknya setan ke dalam hati dan jiwa laki-laki. Ia selalu menyalahi ajaran-ajaran Tuhan dan senantiasa membujuk laki-laki agar keluar dari agamanya.”


I. Konferensi Agama yang Mengejutkan

Pada abad ke-15 M, diselenggarakan sebuak konferensi mengejutkan yang pernah disaksikan Eropa sepanjang sejarahnya. Bahkan, itu merupakan konferensi paling mengesankan yang pernah disaksikan di jagad raya ini. Konferensi ini dikenal dengan sebutan Konferensi Makun.

Agenda utama konferensi tersebut mempertanyakan tentang wanita yang hanya memiliki fisik tanpa roh ataukah mempunyai roh namun berbeda dengan roh laki-laki.

Mengakhiri konferensi tersebut, masing-masing peserta menyampaikan pidato yang isinya menegaskan bahwa kaum wanita diciptakan dengan karakter yang suka berkhianat dan mengingkari keindahan. Akhirnya, konferensi itu menghasilkan kesepakatan, “Di tubuh wanita terdapat roh Jahanam kecuali Maryam, ibu Nabi Isa as.”


J. Perdagangan Istri di Inggris

Pandangan yang merendahkan wanita terus berlangsung hingga Abad Pertengahan. Undang-Undang Inggris sampai tahun 1805 masih membenarkan kaum pria memperdagangkan istrinya kepada siapa saja yang dikehendakinya. Ikatan pernikahan antara keduanya menjadi tidak sah setelah terjadinya transaksi jual-beli.

Undang-undang itu mengesahkan standar harga yang rendah untuk penjualan istri, yaitu seharga 6 poundsterling. Pada tahun 1931, terjadi kasus menarik di Inggris. Salah seorang suami jatuh bangkrut. Ia mempunyai istri berparas cantik. Ia pun menjual istrinya kepada salah seorang tetangganya seharga 500 poundsterling. Kedua belah pihak pun mengadakan transaksi jual-beli.

Setelah itu, sang istri yang malang dikagetkan dengan kemunculan pihak pembeli yang membawa bukti pembelian. Wanita tersebut lalu diajak ke rumahnya. Ketika itu, sang wanita berhasil lolos dan melaporkan peristiwa yang menimpanya ke polisi.

Polisi kemudian memanggil sang suami dan pihak pembeli untuk mengetahui duduk persoalannya. Akhirnya, mereka menghadap polisi disertai salah seorang pembela. Dengan enteng, sang suami menjawab, “Saya tidak melakukan tindakan yang melanggar undang-undang. Undang-undang Inggris membenarkan penjualan istri.”. pembelanya menyodorkan naskah lama berisi teks undang-undang yang memperbolehkan penjualan istri dengan harga minimal 6 poundsterling. Undang-undang tersebut dikeluarkan pada tahun 1801. si penyidik mempelajari buku tersebut dengan serius dan nyaris tidak meyakini kebenarannya.

Akhirnya, kasus itu dilimpahkan ke pengadilan. Hakim menemukan undang-undang lain yang dikeluarkan pada tahun 1805 sebagai pengganti undang-undang sebelumnya. Dengan undang-undang tersebut, hakim menegaskan larangan jual-beli istri dan pelakunya diancam hukuman penjara.

Dengan berpijak pada undang-undang baru tersebut, pengadilan memenjarakan sang suami selama sepuluh bulan sekaligus membatalkan kontrak jual-beli tersebut.


K. Wanita di Perancis

Slogan persamaan, kebebasan, dan keadilan yang digaungkan Revolusi Perancis ternyata hanya berlaku bagi kaum pria. Adapun wanita Perancis tetap seperti semula, tidak memiliki hak sebagai manusia. Undang-undang sipil Perancis juga tidak membolehkan wanita mengadakan perjanjian tanpa seizing walinya. Artinya, kaum wanita diperlakukan layaknya anak kecil, orang dungu, dan orang gila.

Wanita Perancis baru mendapatkan hak-haknya setelah dikeluarkannya undang-undang tertentu pada tahun 1938. Namun demikian, undang-undang tersebut masih membatasi ruang gerak mereka, terutama wanita yang sudah menikah.


L. Wanita di Masa Jahiliah

Wanita Arab jahiliah dan pra-Islam sangat tertindas dan terpinggirkan. Lahirnya seorang anak perempuan dianggap aib dan mendatangkan sial. Bagi seorang suami merupakan aib jika istrinya sampai melahirkan anak perempuan. Ia akan berusaha menghindar dari khalayak ramai dan mengubur si anak. Anak yang dibunuh dengan cara kejam itu dinamakan al-mau’udah (yang dikubur hidup-hidup). Allah SWT melukiskan perbuatan kejam ini dengan satu ilustrasi menarik disertai celaan terhadapnya:
Apabila salah seorang di antara mereka diberitahu tentang (lahirnya) seorang anak perempuan, merah padamlah wajahnya menahan amarah. Dia bersembunyi dari kaumnya, karena buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah putrinya itu akan dipertahankan dengan menanggung kehinaan atau (lebih baik) dikuburkannya ke dalam tanah. Ketahuilah, sungguh buruk putusan mereka itu.” (Q.S. an-Nahl [16]: 58-59)

Setelah kedatangan Islam, tradisi mengubur anak perempuan hidup-hidup dihapuskan. Dalam Islam, pelaku kebiasaan tersebut bertanggung jawab terhadap kejahatan yang dilakukannya. Ketika menyinggung dahsyatnya situasi hari Kiamat, Allah SWT berfirman:
Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa mereka dibunuh?” (Q.S. at-Takwir [81]: 8-9)

Dua surah ini (surah an-Nahl dan at-Takwir) dijelaskan bahwa Islam membela kaum wanita. Islam juga memberikan hak untuk dapat menikmati hidup layaknya pria.

Pada wanita Arab jahiliah tidak diperbolehkan mendapat jatah warisan. Ia tak berhak mewarisi harta seseorang, bahkan dirinya termasuk harta yang diwariskan. Bila seorang ayah meninggal dunia, maka anak tertua yang mencintai salah seorang istri ayahnya (kecuali ibu kandungnya sendiri) hanya cukup melemparkan pakaiannya saja dan wanita itu pun menjadi miliknya. Ia berhak menikahi atau menganggapnya sebagai salah satu sahaya atau selirnya.

Tentu saja, tindakan tersebut merendahkan kedudukan wanita, menyakiti perasaannya, dan merusak sendi-sendi penghormatan dalam kehidupan keluarga. Padahal seharusnya seorang anak memosisikan istri ayahnya sebagai ibunya sendiri. Ia tidak boleh memperistrinya. Jika itu tetap dilakukan, berarti ia mengkhianati ayahnya dan mengundang murka Allah SWT.

Karena itu, Allah SWT menganggap perbuatan anak tersebut sebagai bentuk kedurhakaan. Kejahatan besar ini akan mendatangkan malapetaka dalam kehidupan dunia serta sanksi yang sangat berat di hari Kiamat kelak. Dalam hal ini, Allah SWT melarang keras seorang anak menikahi istri-istri ayahnya. Allah SWT berfirman:
Janganlah kalian menikahi wanita yang telah dinikahi ayah kalian kecuali yang terjadi di masa lampau (sebelum turunnya ayat ini). Sebab, perbuatan tersebut sangat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan yang ditempuh.” (Q.S. an-Nisa [4]: 22)

Sebagian besar musafir, di antaranya Ibnu Abbas, Qatadah, Atha’, dan Ikrimah, berpendapat bahwa dalam ayat tersebut, Allah SWT melarang anak menikahi istri ayahnya. Perbuatan tersebut dianggap sebagai perbuatan keji dan sanksinya seperti zina. Jika pernikahan tersebut terjadi sebelum turunnya ayat di atas, maka harus dihentikan dengan cara bertobat.

Jika seorang ayah menikahi seorang wanita, baik sudah digauli maupun belum, maka sang anak tidak boleh menikahi wanita tersebut. Pendapat ini disepakati semua fukaha.



Kaum Wanita Setelah Turunnya Al-Quran

Turunnya Al-Quran tidak hanya memengaruhi kondisi wanita Arab. Tetapi, pengaruhnya juga meliputi wanita Eropa.

Tak satu pun yang membantah bahwa Spanyol sangat dipengaruhi peradaban Islam. Pengaruh tersebut menjadi topic menarik yang dikaji kalangan penulis dan orientalis. Di antaranya adalah seperti yang ditulis oleh orientalis Rusia, Kratsovieski, dalam bukunya yang berjudul Asbania al-Muslimah. Dalam buku tersebut, ia menyinggung tingginya kedudukan wanita Spanyol setelah masyarakatnya dipengaruhi tradisi Arab yang pada dasarnya terinspirasi pesan Al-Quran.

Orientalis Perancis, Brufansal, juga menulis sebuah buku yang secara khusus membicarakan topik ini. Buku tersebut berjudul La Civilisation Arabe en Espagne (Peradaban Arab di Spanyol). Dalam buku tersebut, ia banyak mengutip ayat Al-Quran, terutama ayat-ayat yang berkaitan dengan hak wanita dalam hal warisan, syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang pria untuk menceraikan istrinya, serta penjelasan Islam dalam menyamakan pahala amal shaleh yang dilakukan pria dan wanita. Dalam bukunya, Brufansal juga membahas revolusi ilmu pengetahuan yang dicapai bangsa Arab berkat Al-Quran dan bimbingan Rasulullah SAW.

Penyair Perancis, Charless Perrault, melakukan kajian serius tentang sastra Spanyol yang dipengaruhi roman bertendensi konstruktif yang terdapat dalam Al-Quran. Ia menjelaskan kisah-kisah Spanyol yang sentimental menjadi refleksi bagi pandangan baru masyarakat Spanyol terhadap wanita yang mempunyai kedudukan social cukup tinggi.

Di antara kisah Spanyol terkenal yang ditulis berdasarkan inspirasi dari kisah-kisah Al-Quran adalah sebuah kisah yang berjudul Amadis de gaula. Kepribadian Amadis dalam kisah tersebut mencerminkan gambaran Nabi Yusuf as yang selalu menjaga kehormatan serta memandang wanita sebagai pasangan hidup dan ibu dari anak-anaknya. Karena itu, ia harus menjaga kehormatan dan kemuliaan serta benar-benar menghormatinya. Cinta yang hakiki tercermin dari adanya saling menghormati antara pria dan wanita.



Kesamaan Pria dan Wanita Dalam Pahala dan Sanksi

Q.S. Ali-Imran (3): 195
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.”

Q.S. at-Taubah (9): 71
Orang-orang yang beriman, laki-laki atau perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lain. Mereka menyuruh kepada yang makruf (baik), mencegah kemungkaran, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang Allah beri rahmat. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana.

Q.S. at-Taubah (9): 72
Allah berjanji kepada orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, untuk memberikan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, sementara mereka kekal di dalamnya. (Mereka juga mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘And. Dan keridaan Allah adalah lebih besar. Itu adalah keberuntungan yang besar.”

Q.S. al-Ahzab (33): 35
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang menjaga kemaluan mereka, serta laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, Allah telah sediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Q.S. al-Ahzab (33): 58
Mereka yang menyakiti orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, berarti telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”

Q.S. al-Mu’min (40): 40
Siapa yang melakukan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, sementara ia beriman, maka mereka akan masuk ke dalam surga serta di dalamnya diberi rezeki tak terhingga.”



Kriteria Memilih Suami

Setiap wanita muslimah hendaknya memilih calon suami yang memenuhi ketentuan syariat Islam. Di antara cirri-cirinya adalah:

a. Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak, agar ia dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, pendidikan anak, tanggung jawab yang benar dalam menjaga kehormatan dan menjamin material rumah tangga.
b. Memilih calon suami yang bukan dari golongan orang fasik tukang pembuat dosa yang dapat memutuskan tali kekeluargaan.
c. Berniat sungguh-sungguh akan menikah bila menemukan wanita yang cocok setelah melihatnya sewaktu meminang.
d. Mempercepat akad nikah dan tidak menggantungkannya untuk jangka waktu yang lama sehingga ada kemungkinan menyurutkan keinginan menikah dan membatalkan pinangan.
e. Tidak berkhalwat dengan wanita yang dipinang.
f. Hanya berkunjung dan masuk ke rumah wanita yang akan dipinang bila disertai mahramnya.
g. Tidak melakukan pembicaraan batil dan sia-sia saat berkunjung.
h. Tidak terlalu sering datang ke rumah wanita yang dipinang.
i. Tidak mencuri pandangan yang dapat membuka pintu-pintu syahwat.
j. Tidak berjabat tangan dengan wanita yang dipinang.
k. Tidak mengambil pinangan orang lain.
l. Sehat jasmani dan rohani.
m. Tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian dan berbicara.
n. Tawaduk.
o. Bergaul dengan orang-orang saleh.
p. Menghormati orang tua wanita yang dipinang.
q. Rajin bekerja dan berusaha.
r. Optimis.
s. Mengucapkan salam ketika berkunjung dan pulang.
t. Tidak mengobral janji dan berandai-andai.


Suami Ideal

Suami ideal adalah suami yang memperlakukan istrinya dengan tuntunan syariat Islam. Mereka itu sangat cakap dalam memenuhi hak-hak istrinya. Maka suami ideal itu adalah:

a. Membayar mahar istrinya dengan sempurna.
b. Melapangkan nafkah istri dengan tidak bakhil dan tidak berlebih-lebihan.
c. Memperlakukan istri dengan baik, mesra, dan lemah-lembut.
d. Meminta pendapat istri dalam urusan rumah tangga dan anak-anaknya.
e. Bersenda gurau dengan istri tanpa berlebih-lebihan.
f. Memaafkan kekurangan istri dan berterima kasih atas kelebihannya.
g. Berpenampilan bersih, rapi, dan wangi di hadapannya.
h. Membantu istri dalam tugas-tugas rumah tangga yang kadang tidak tertangani.
i. Meringankan pekerjaan istri dengan seorang pembantu bila berkesanggupan.
j. Meringankan pekerjaan istri dengan perlengkapan dapur dan rumah tangga yang memadai bila berkesanggupan.
k. Menempatkan istri di tempat tinggal yang tidak bercampur dengan saudara ipar laki-laki.
l. Memerintahkan istri memakai busana muslimah bila keluar rumah.
m. Menemani istri bila bepergian.
n. Tidak menyiarkan rahasia suami istri.
o. Menjaga istri dari segala hal yang dapat menimbulkan fitnah kepadanya (istri).
p. Tidak membawa istri ke tempat-tempat maksiat.
q. Memberi peringatan dan bimbingan yang baik bila istri lalai dalam kewajibannya.
r. Bila harus sampai memukul istri karena alasan yang diperbolehkan, maka ia tidak memukul wajahnya dan anggota tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan atau berbekas.
s. Memuliakan dan menghubungkan silaturahmi kepada orang tua dan keluarga istri.
t. Memanggil istri dengan panggilan kesukaannya.
u. Bekerja sama dengan istri dalam taat kepada Allah SWT.



Kriteria Istri Pilihan

Kriteria istri pilihan yang disyariatkan Islam ialah:

a. Pemilihan atas dasar agamanya.
b. Pemilihan atas dasar keturunannya.
c. Bukan keluarga dekat.
d. Mengutamakan perawan/gadis.
e. Mengutamakan wanita subur (berketurunan).
f. Wanita yang sehat dan kuat.




Sumber: Ensiklopedi Tematis Al-Quran

Judul Asli: Al-Mausu’ah Al-Qur’aniyyah
Pengarang: Muhammad Kamil Hasan al-Mahami
Penerbit: Al Maktab Al ‘Alamiy, Lith-Thiba’ati Wan Nasyri

EDISI INDONESIA
Penerbit: PT Kharisma Ilmu
Penerjemah: Ahmad Fawaid Syadzili

KHADIJAH - The True Love Story of Muhammad

Khadijah – The True Love Story of Muhammad

Nama Khadijah binti Khuwailid tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Sejarah mencatat seorang saudagar sukses dari suku Quraisy yang menjunjung kejujuran dalam menjalani usahanya.

Khadijah binti Khuwailid ibnu Asad ibnu Abdil Uzza ibnu Qushay. Persis di Qushay, kakeknya yang keempat, nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah. Ibu Khadijah bernama Fatimah binti Zaidah. Nenek Khadijah dari pihak ibu bernama Halah binti Abdu Manaf. Abdu Manaf sendiri adalah kakek ketiga Rasulullah. Jadi, dari pihak ayah maupun ibu, Rasulullah dan Khadijah memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.

Khadijah lahir 15 tahun sebelum Rasulullah. Khadijah muda adalah seorang gadis cantik dan berperilaku baik. Suami pertamanya adalah Abu Halah an-Nabbasy ibnu Zurarah at-Taymi. Pernikahan ini berakhir ketika Abu Halah wafat meninggalkan dua anak laki-laki, Hindun dan Halah. *Hindun dan Halah adalah nama-nama perempuan. Tetapi orang-orang Arab juga menggunakan nama-nama perempuan untuk anak laki-laki mereka.

Khadijah kemudian menikah lagi dengan Athiq ibnu Aid al-Makhzumi. Dari suaminya yang kedua ini, Khadijah memiliki seorang anak perempuan yang lagi-lagi diberi nama Hindun.

Pertemuannya dengan Muhammad yang memiliki pribadi yang matang menjadikannya jatuh hati. Awal-awal pertemuannya dengan Muhammad ibnu Abdillah yang 15 tahun lebih muda darinya, terasa begitu bergejolak baginya. Hingga pada akhirnya ia memberanikan diri untuk melamar Muhammad yang diawali dengan pemberian amanah untuk memimpin kalifah dagang ke Syam. Kesan-kesannya tentang Muhammad:
Muhammad merupakan seorang pemuda yang cerdas, santun, pandai menjaga diri, dan berpenampilan sempurna. Muhammad terlihat begitu tenang ketika diam dan terlihat begitu berpengaruh ketika berbicara. Ia selalu memperhatikan lawan bicaranya, mendengarkannya dengan teliti, dan tidak pernah memperlihatkan sikap setengah-setengah.
Cara ia berjalan menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi. Posturnya seimbang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, tidak terlalu gemuk dan tidak pula terlalu kurus. Muhammad memiliki kening yang lebar, dagu yang lepas, dan leher yang jenjang. Dadanya bidang. Matanya indah dan lebar dengan bola mata yang hitam pekat. Giginya putih cemerlang.

Perkataan Khadijah ketika melamar Rasulullah:
“Wahai anak pamanku, aku berhasrat untuk menikah denganmu atas dasar kekerabatan, kedudukanmu yang mulia, akhlakmu yang baik, integritas moralmu, dan kejujuran perkataanmu.”

Setelah menikah lalu Muhammad mendapat risalah kenabian, Khadijahlah orang yang selalu berada di samping Muhammad, bukan saja untuk menyokong dakwah, melainkan juga menjadi tempat untuk menguatkan diri menghadapi tentangan masyarakat saat itu. Tanpa pernah mengeluh, totalitas pengabdian Khadijah akan dakwah Rasulullah pun menjadi tak tertandingi. Ada sesuatu yang tidak pernah berubah di dalam dirinya, yaitu kekuatan spiritual dan kejernihan cinta. Ia selalu dan selamanya beriman kapada Allah serta meyakini kebenaran risalah suaminya. Sebaliknya, Pribadi Khadijah pun menjadi kisah cinta sejati Rasulullah.

Kisah Aisyah mengenai Khadijah:
“Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburuku pada Khadijah. Aku tidak pernah melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya. Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Aku pernah berkata kepada Rasulullah, ‘Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah’. Rasulullah menjawab, ‘Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku memperoleh anak.’” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Baghawi)

Tak dapat dimungkiri, Khadijah, istri Rasulullah Saw., merupakan sosok yang fenomenal. Bukan saja memiliki perilaku yang mulia, Khadijah juga merupakan sosok yang cerdas dengan ketabahan yang luar biasa – sesuatu yang memungkinkannya menghadapi segenap rintangan dan kesulitan tanpa mengeluh. Ia tak pernah mundur. Seluruh jiwa, raga, upaya, dan harta bendanya dipersembahkan bagi perjuangan meretas jalan menuju tegaknya agama Islam.

Ia rela mengorbankan seluruh harta dan jiwanya untuk dakwah Rasulullah. Dengan kematangan, kebijaksanaan, dan integritas dirinya, Khadijah menyokong, membangkitkan tekad, dan mengobarkan semangat dakwah Rasulullah. Setiap kali Rasulullah mengalami penolakan, celaan, atau hinaan, Khadijah menjadi orang pertama yang menghibur, menemani, dan meyakinkan beliau. Hal itu terus berlangsung hingga akhirnya Khadijah meninggal pada usia 65 tahun, tepat 10 tahun sejak Muhammad diangkat menjadi rasul.

Rasulullah tidak pernah menikah dengan perempuan lain pada masa hidup Khadijah. Allah pun menghormati Khadijah. Jika ada wanita yang langsung menerima salam dari Allah, maka Khadijahlah orangnya. Peristiwa itu terjadi ketika Jibril mendatangi Rasulullah dan berkata, “Wahai Muhammad! Sebentar lagi, Khadijah akan datang membawakan makanan dan minuman untukmu. Kalau ia datang, sampaikan kepadanya salam dari Allah dan dariku.”. Rasulullah pun menyampaikannya. Khadijah menjawab dengan rasa syukur, “Allahlah Pemelihara kedamaian dan sumber segala damai. Salamku untuk Jibril.”. Jawaban itu menunjukkan kecerdasan dan kesucian Khadijah. Ia mengagungkan Allah dan berdoa kepada-Nya agar dianugerahi kedamaian dan keselamatan. Ia pun berterima kasih kepada Jibril yang telah menyampaikan salam dari Allah itu kepada dirinya.

Allah menjaga diri Khadijah dari segala cela, sehingga penduduk Mekah menjulukinya sebagai “wanita suci”. Khadijah berperan besar dalam menjadikan rumah tangga Rasulullah damai dan tenang. Karena itu Allah menjanjikan baginya sebuah rumah di surga yang terbuat dari permata yang senantiasa diliputi kedamaian, yang steril dari kebencian dan permusuhan. Rasulullah bersabda,
“Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah bahwa akan dibangun untuknya di surga sebuah rumah dari permata; tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah di sana.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Khadijah pun menjadi wanita teristimewa bagi Rasulullah. Rasulullah selalu menyebut-nyebut nama Khadijah dan mengistimewakan teman-teman Khadijah, walau hingga Khadijah wafat.

Perkataan Rasulullah Saw. mengenai Khadijah:
“Tidak. Demi Allah, aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar. Ia yang memercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang memberiku harta pada saat semua orang enggan memberi. Dan darinya aku memperoleh keturunan, sesuatu yang tidak kuperoleh dari istri-istriku yang lain.”





SUMBER:
Novel berjudul: KHADIJAH – The True Love Story of Muhammad
Judul Asli: Khadijah Ummul Mu’minin Nazharat Fi Isyraqi Fajril Islam
Pengarang: Abdul Mun’im Muhammad
Penerjemah: Ghozi M.
Penerbit: Pena Pundi Aksara
Penerbit Asli: Al-Hai-ah al-Mishriyah


Aaah.. Betapa beruntungnya seorang Khadijah.. Wanita mana yang tidak ingin memiliki suami seperti Rasulullah kita tercinta??
Dan untuk kita kaum hawa, bila kita sudah menikah nanti, dapatkah kita seperti Khadijah??
Kisah cinta Khadijah dan Nabi Muhammad begitu menyentuh dan romantis. Seperti kisah cinta Nabi Sulaiman dan Ratu Sheba (Bilqis). Mereka masih tetap saling mencintai dan menjaga keromantisan mereka hingga akhir hayat mereka. Semoga pernikahan kita nanti juga langgeng seperti mereka yaa.. Aamiin..

I lost my camel

Pertama kumengenalnya, ialah pada bulan Ramadhan tahun lalu.

Dia seorang pria berinisial “F”, yang tinggal di Almadinah Almunawarah – Arab Saudi. Dia setahun lebih tua dariku, dan sedang kuliah di Electrical Engineering di salah satu universitas di Madinah yang berjarak hanya kurang lebih 5 km dari rumahnya.

Tentu saja aku mengenalnya dari internet. Tepatnya dalam suatu forum.

Sejak pertama kali kenal, aku tahu kalau dia pria yang baik. Dan ternyata memang benar. Di mataku, dia adalah sosok seorang pemuda yang sangat sholeh, baik dan jujur. Ia juga sangat menghormati orang tuanya. Dan terkadang dia suka memberikan nasihat dan tausiyah padaku. Cermin seorang pria yang dewasa.

Tak pernah kulihat wajahnya seperti apa. Dia bilang tingginya 172 cm (hanya 4cm lebih tinggi dariku), berkulit putih, beralis tebal, berhidung mancung, dan memiliki jenggot kecil.

Beberapa waktu setelah itu, dia mengirimkan sebuah fotonya (dia hanya sekali itu saja memperlihatkan fotonya). Tapi itupun sangat sangat kecil sekali, mungkin seperti foto KTP, dan tidak dapat di-zoom in. Walaupun aku tak dapat melihatnya dengan jelas, tapi aku bisa melihat bahwa benar dia memiliki hidung yang mancung, small beard and thick eyebrows. Dia tidak gemuk dan juga tidak kurus. Dia terlihat tampan di foto itu (tapi tak tahu aslinya, karena foto itu keciiiiiiiiiiiil sekali). Dalam foto mini berbackground biru itu, dia mengenakan pakaian nasional Arab Saudi berwarna putih. Sepertinya memang foto untuk ID card, karena itu foto close-up formal.

Suatu hari, aku dikejutkan dengan pernyataannya. Dia bilang kalau dia ingin menikah denganku. Tidak, dia tidak mengajakku menikah, tetapi hanya mengungkapkan keinginannya. Begini ceritanya.

Jauh sebelum dia mengirimkan fotonya, kutanyakan padanya, bolehkah aku melihat fotonya. Lalu dia minta maaf dia belum bisa karena dia tidak punya kamera dan Bluetooth device. Btw tentu saja dia sudah melihat fotoku. Dia bilang aku cantik. Memang ada beberapa pria di internet yang bilang begitu, tapi aku biasa saja (bukannya sombong. Tapi lebih karena aku ini orangnya super cuek dan aku pun sadar bahwa aku ini aslinya biasa saja, tidak cantik). Dan aku tak tahu kenapa, kali ini dia membuatku blushing dengan kata-katanya:

“Look miss jehan. Sorry about that but I can't put my picture on my computer because I don't have camera and bluetooth device So I couldn't give you my pic.
You are beautiful sister
I've seen that picture and I wasn't sure if it was you or not. I'm sure you are beautiful.
If I were in Indonesia I'll love you and will get married with you sister
See you later miss Jehan ”

Grammarnya memang masih banyak yang salah. Tapi memang itulah yang ia tulis. Aku yakin kalian pasti masih bisa mengerti artinya.

Kubalas message darinya itu.

Pertama, kukatakan padanya bahwa aku tidak cantik dan masih banyak perempuan Indonesia yang lebih cantik dariku. Dan kupikir wanita-wanita di Saudi Arabia lebih cantik dibandingkan wanita Indonesia. Dan sekali lagi, he makes me blushing… (Jujur. Sampai sekarang aku masih malu kalau mengingatnya.)

“No no no no no.
I see you are more beautiful than the Saudi girls I’ve ever seen
I wish to visit your country to see you and to talk with your dad , really I dream but really I hope.”

Kedua, kukutip kalimatnya yang ‘will get married’. Dan kukatakan padanya bahwa dia adalah pria pertama yang mengatakan hal itu, dan itu membuatku blushing.. Lalu dia bilang:

“Hontoni
I'm really honest.
You have all what I want from the girl that has (beautiful face, muslemah, making laughing).
I'll lose my first girlfriend I falled in love ha ha ha ha”

Masya Allah…
Wanita mana yang pipinya tak memerah mendengar pernyataan yang sebegitu jujurnya dari seorang pria!!

Aku juga bilang padanya bahwa aku tidak peduli dari mana asal suamiku, yang penting dia mencintaiku apa adanya, mencintai keluarga besarku dengan tulus, dan dapat menjadi imam yang baik. F setuju denganku. Lalu dia mulai curhat…

“You’re right.
Me too
Many younger in KSA doesn't have to get married to foreign because all of them should marry with their uncle's daughter, they think about me now to get married with my uncle's, but I seared I won't because I don't like her. so I wanna search about nice girl as you who has good things I like.”

Aku bertanya padanya tentang wedding culture di sana, dan bagaimana bila orang Saudi menikah dengan foreign. Sungguh ini membuatku sangat penasaran! Dan dia menjawab sesingkat-singkatnya:

“All of them have the same answer.
First : my mom searches about beautiful girl.
Second : talk to her family to see if they are agreeing or not.
Third : going to judge to complete the marriage permissions.
Fourth : choose the place which they want to do marriage and setermine the dowry (if you were bride I'll give dowry 1000000 rupiyah )XD
Fifth : complete the ceremony and the couple go to their new home and do this and this and this .... etc
I think that is our custom in marriage. What about you?
And can you teach me you Indonesian language?
I like to see you my teacher have small glass and beautiful clothes ”.

……………………………………………………………………………………………….

Dengan semua pernyataan jujurnya itu…
Membuatku merasa seperti sedang dilamar…

……………………………………………………………………………………………….

Namun, kini itu semua tinggal kenangan. Dia berubah.. Hal ini membuatku sedih dan kecewa..

Sudah sebulan ini dia tidak pernah memberi kabar tentang keadaannya, tidak membalas dari sekian banyak message yang kukirimkan padanya lewat forum. Bahkan email2ku pun semua gagal terkirim.

Sebelumnya dia bilang bahwa dia punya banyak kesibukan. Sibuk kuliah, ujian, experiment dan kerja. Tapi dia tidak pernah bilang dia kerja apa. Dulu waktu pertama kali kenal, dia pernah bilang “selling”. Entahlah, mungkin dia kerja di toko atau jadi salesman. Aku tak pernah tahu karena dia tak pernah mau menjawab kalau kutanya.

Berhubung emailku tak pernah sampai, aku hanya bisa menghubunginya lewat private message di forum (yaaah,, walaupun tak pernah dibalas).

Tapi sekarang aku benar-benar sedih dan kecewa!
Kenapa?
Karena aku pun sekarang tak bisa lagi mengirimkan private message padanya!
Dia mengubah setting pada accountnya agar tak menerima private message dariku.

Sungguh aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku bingung. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa tiba-tiba dia menghindariku. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan. Apa yang dia pikir tentangku..

Dia bilang dia sangat sangat sangat sibuk. Tapi dari statusnya di forum, aku tahu kalau dia masih sering online. Tidak sering sih, hanya sekitar 2-3 kali seminggu. Dan itu membuatku bertanya-tanya, “Kenapa tak pernah kau balas message dariku padahal kau masih suka online?! Apakah sebegitu sibuknya dirimu hingga mengucapkan sorry atau hello pun tak sempat?!”.

Ah, tak tahulah..
Ada banyak kemungkinan.
Mungkin dia akan atau sudah menikah.
Mungkin dia marah padaku.
Mungkin dia masih sangat sibuk dan tak ingin diganggu dulu.

Tapi… dulu aku pernah minta maaf padanya karena aku sering mengirim message yang tak penting. Dan dia bilang, “Don’t worry about that. Don’t worry your message become boring or not. Because everything that you sent become sweet to me ”.
Lalu apa alasan dia menghindariku?!

Ya Allah…
Aku sudah menganggapnya sahabat baik..
Aku sudah kehilangan pria yang kucintai (my first love, bukan F lho), dan sekarang aku harus kehilangan seorang sahabat?!
Sahabat…
Sahabatku dari Arab…
Si Unta…
Aku tak ingin kehilangan dia…
Kehilangan?!
Ya! Benar juga!
F sering sekali bilang padaku, “I wont lose you”.

Dia juga sungguh-sungguh mengatakan, seandainya saja dia tinggal di Indonesia, atau aku yang tinggal di Arab, maka dia akan sangat bahagia sekali.
Tapi apa yang dia perbuat sekarang justru hal yang sebaliknya!
Dasar bodoh!
Tak tahukah kau bahwa aku sangat mengkhawatirkanmu?!

Sekarang, kalau aku mengingat semua kenangan manis tentangnya, lalu perubahan sikapnya yang tiba-tiba, membuat hatiku sesak. Aku hanya bisa bertanya pada diriku sendiri, “Apa salahku, F?”.

Aku tak tahu lagi bagaimana cara menghubunginya. Seandainya saja aku bisa pergi ke Arab Saudi! Akan kucari dia, meski tak tahu alamatnya. Lalu setelah bertemu akan kutanyakan kenapa dia tiba-tiba menghindariku. Setelah dapat jawabannya, semua terserah dia. Masih ingin keep contact denganku atau tidak.

Salah satu sahabatku bilang, lupakan sajalah dia. Tapi entah kenapa aku tak kuasa melupakannya. Aku tak sanggup melupakan pria seperti dia. Baru kali ini aku mengenal pria seperti dia. Apa artinya ini? Apa aku jatuh hati padanya? Ah tak tahulah aku. Tipe pria yang aku suka memang pria yang berwajah Timur Tengah. Tapi sejak SMA aku menyukai pria lain yang 4 tahun lebih tua dariku, meski wajahnya tidak Arab.

Ya sudahlah, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menunggu. Kalau dia mau menghubungiku kembali ya Alhamdulillah, kalau tidak ya sudahlah. Biarlah dia menjadi salah satu kepingan kenangan manis dalam hatiku. Aku hanya bisa berdoa untuknya, semoga dia mendapatkan pekerjaan yang bagus, istri solehah yang benar-benar dia cintai, dan semoga dia tidak pernah melupakan aku, serta mau memaafkan segala kesalahanku apabila memang aku telah menyakitinya.

Ya Allah..
Jagalah Saudaraku ini, dikala penjagaanku tak sampai padanya..
Sayangi ia, kala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata..
Muliakan ia, kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja..
Karena Engkau punya segala yang tak ku punya, dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia, dan mengharap bertemu dengannya di surga..

I really miss you, F-kun..

SIMAK UI 2009

Assalamualaikum!
Ketemu lagi ama gw,, Asmirandah Sastrowardoyo..
Haha,, ga dink.. just kidding! :P

Hwah, gw bingung mo mulai dari mana. Yang jelas gw mo cerita tentang SIMAK UI 2009 (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) yang diadakan tanggal 1 Maret 2009.
Ini mah namanya menyambut Maret dengan stress, tul ga??

Oke deh, gw mulai dari H-1..
Sabtu, 28 Februari 2009..

Dari subuh, gw dah belajar.
Sampai tiba-tiba sekitar jam 8an lah, ada pengumuman:
“Pengumuman! Pengumuman!”
Tadinya gw kira tu pengumuman orang meninggal, ternyata:
“Diberitahukan kepada seluruh warga kompleks Rajawali bahwa hari ini akan diadakan penyemprotan nyamuk… Sekali lagi, bla..bla..bla..”
Dalem hati gw, “Ah sial! Kenapa harus hari ini?! Ganggu gw belajar aja!”

Gw ama nyokap gw langsung panik.
“Han, amankan semua makanan! Urus juga hamsternya!”, perintah nyokap gw.
“Siap, bu komandan!”, kata gw sambil menyelamatkan aneka jajanan di toples.
“Eh beresin kamarmu juga!”
“Huwaaaaaaaaa…..”
Penyakit gw kalo mau ujian tuh ye, kamar gw pasti berantakan!
Buku2 n kertas2 tu bertebaran di mana2.
Dan gw ga suka kalo lagi keadaan kayak gitu, tiba2 ada yang beresin kamar gw.
Tapi waktu itu gw ga bener2 beresin kamar gw.
Gw cuma melipat rapi sajadah n mukena, merapikan kertas2 di bawah kasur, dan…
Dengan terburu2 gw lempar dompet gw ke lemari gw, trus gw kunci.
Gw ga nyangka gara2 ini, besok paginya gw kena masalah kecil…

Okeh!
Semua makanan udah aman!
Hamster udah gw bawa ke depan rumah.
Kamar?
Bodo amat dah!
Lagian asap dari semprotan nyamuknya kan tuebel banget, tukang semprot nyamuknya ga bakal lihat jelas keadaan kamar gw, huahaha..
Eh bener kan?
Asapnya tuh putih tebel gitu.
Gw tunggu ampe 2 jam pun ga ilang2 asapnya.
Kalo diliat dari luar rumah, rumah gw udah kayak jalur Gaza yang dibom ama Israel (kan asapnya tebaaal tuh).

Gw n nyokap duduk di ruang tamu, barang yang kami bawa cuma HP, kunci motor n mobil.
Kami nungguin si tukang semprot nyamuk (TSN) dateng.
Sambil nunggu, gw baca buku en ep (Nurul Fikri).
Bukannya TSN yang dateng, eh malah rombongan ibu2 RT, kalo ga salah ada 4 orang.

Ya udah deh gw langsung ngumpet di kamar.
Berhubung kamar gw di sebelah ruang tamu, jadi gw masih agak2 bisa denger lah apa yang mereka obrolin.
Dari hal yang serius (tujuan mereka ke rumah gw emank mau ngasih proposal acara RT) sampaiiiii ngomongin penyakit cacingan!
Ibu2 memang susah ditebak n suka ngobrolin hal yang aneh..
Kelak nanti gw juga akan menjadi seorang ibu.. Tapi gw ga mau jadi ibu aneh kayak mereka.. amin..

Begitu mereka pulang, gw penasaran!
Terus nyokap cerita.
Ternyata itu proposal acara RT, dan mereka minta orang tua gw jadi donatur.
Acara apa sih?
Nginep di puncak, mana lagi kalo ga di Wisma Mulya Sari, wismanya TNI-AU.
Acaranya sih rencana tanggal 2-3 April 2009.
RT gw emank selalu menjaga silaturahmi n kekompakan.

Ga lama setelah mereka pergi.
Ada motor lewat, boncengan gitu, trus yang duduk di belakang nunjuk2 rumah gw.
“Wah, siapa tuh? Jangan2 mau ke sini?!”, kata nyokap.
Eh beneran deh.

Nyokap gw kluar.
Trus orang yang tadi nunjuk2 rumah gw (yang setelah diketahui bernama Erwin) langsung berkoar2, “Selamat pagi ibuuuuuuu…!! Benar ini rumahnya bapak *biiiiip..sensor!!*?? Saya dapat referensi dari Pak Alex.”
“Pak Alex siapa?”, tanya nyokap penasaran.
“Pak Alex yang rumahnya di belakang BKKBN, katanya ini rumah kakaknya ya?”
“Ooohh… iya benar2… Ada perlu apa ya?”
Ternyata,,, oh ternyata…
Mereka adalah…
SALESMAN!
SALESMAN AIR!
Jadi mereka nawarin alat yang bentuknya kayak dispenser gitu.
Fungsinya untuk nyaring air, jadi air keran pun bisa kita minum.
Akhirnya mereka ngobrol ama nyokap di ruang tamu.
Gw belajar di kamar.

Tapi gw ga konsen belajar!
Coz si Erwin tu kocak beud dah!
Gayanya tuh lemah gemulai kayak dr.Boyke (tau kan? Dan ternyata dia emank penggemar berat dr.Boyke, haha), tapi mukanya mirip2 Edric yang di Extravaganza.
Dia kalo ngomong ama gw n nyokap gw, gayanya jadi kayak congben!
Tangannya yang lemah gemulai itu bikin gw ketawa setengah mati!
Tapi kalo dia ngomong ama partnernya (namanya pak Jamil) tuh biasa aja, jadi pria normal.
Gaya bicaranya tuh lucu abis deh!
Kayaknya dia lebih cocok jadi pelawak ketimbang salesman.
Tapi gw males nyeritain omongan2 dia yang lucu itu, karena emank susah kalo diceritakan secara tulisan begini.
Dia ngomong gini waktu ngeliat gw, “Hmm..mukanya kayak siapa ya? Kayak pernah liat..”
“Wah, jangan2 dia mo bilang gw mirip artis si Yukino itu lagi?!”, pikir gw.
Emank udah lebih dari 3 orang bilang kalo gw mirip Yukino.
Ga tau apanya yang mirip, prasaan beda banget dah!
Trus gw bilang aja ke mas Erwin, “Kayak Asmirandah!”
Hwahaha,, ketawa semua dah!
Trus kata pak Jamil ke nyokap gw, “Wah, anak Ibu PD ya??!!”
“Iya! Emank suka begitu itu anak saya..”

Tapi demo mereka kepotong di tengah2 gara2 para TSN tiba2 dateng.
Langsung kita berhamburan keluar rumah!
Begitu asap di teras n garasi udah mulai ilang, kami ngobrol di situ, kurang lebih sejam lah.
Sekitar 1 jam kemudian, asap di dalam rumah juga udah ilang, eh malah hujan!
Sampe2 ada tukang sayur numpang neduh di depan garasi rumah gw, di bawah kanopi.
Begitu hujan reda n ngobrol sekian lama, para salesman gila itupun pergi.

Oya, waktu itu bokap gw lagi turnamen golf. Dia udah berangkat dari subuh n pulangnya sore.
NB: perlu kalian ketahui,, BOKAP GW GA TAU KALO GW IKUT TES SIMAK UI…
Biarlah.. kalo lulus ya alhamdulillah, gw bisa tiba2 bikin bokap gw bangga, tapi kalo ga yo wis ra po2.

Dan gw bersyukur..
Sabtu malam itu bokap gw pergi.
Tau ga sih kenapa gw bersyukur?
Waktu itu sekitar jam setengah sepuluh, gw lagi belajar biologi di kamar ketika tiba2 teman gw yang namanya Andi (dia ikut SIMAK UI juga) SMS gw, SMSnya udah gw apus, tapi kira2 gini:
“Peraturan baru SIMAK UI..
Peserta wajib pake kemeja n sepatu.
Yang cewek harus pake rok.
Kasih tau yang laen kalo kamu sayang tmen!”

Spontan donk habis baca itu gw langsung ‘PANIC at the disco’!
“HAH??!! Huwaaaaaaaaa……!! GAWAT!! GUE KAGAK PUNYA ROK…!!!”
Gw langsung lari keluar kamar n cerita ama nyokap.
“Ma! Si Andi SMS aku! Bla..bla..bla..”
“Nah lho! Tuh kan! Roknya warna apa?”
Gw SMS adek kelas gw yang ikut simak juga, dia ngasih sms yang sama persis dengan sms dari Andi. N katanya kayaknya roknya bebas.
“Kayaknya sih bebas ma!”
“Ya udah. Ini kebetulan tadi papa habis beli beberapa kemeja buat kakakmu. Ada yang warna putih, kamu pake itu aja. Roknya sekarang kita pinjam tante Isda!”
Tante Isda itu tetangga gw, lompat 2 rumah lah.
Dan Alhamdulillah, gw dipinjemin rok warna hitam n ukurannya juga pas. Tapi rok itu panjangnya ¾ (sebetis), trus ama nyokap gw dijahit jadi selutut gw.
UNTUNG GA ADA BOKAP GW.. Kalo ada kan bisa ketahuan.. Huhu..

Untuk lebih memastikan apa benar kalo peserta cewek harus pake rok, gw SMS temen gw. Namanya Nicko. Dia dulu 1 kelas ama gw di SMA, n dia udah kuliah di teknik METALurgi UI. Katanya sih dia ikut jadi pengawas di simak.
Eh kagak dibales..
Yaaa iiyyyaaaaalahh….!! Anak kecil mah jam segitu udah bobo’!!
Dia baru balas jam 3 pagi, itupun kalimat pertamanya ga enak banget: “Maaf, ini siapa ya?”.
KUUURRRAAAANNGG AAASSEEEMM……!!!
Udah gitu dia malah ceramah panjang lebar. Intinya ya emank lebih baik pake rok aja. Huh, jawaban yang tidak memuaskan!

Gw juga kontek2an ama temen gw yang namanya Latifah, dia ikut simak juga.
Waktu gw forward SMS yang gw dapet dari Andi, dia ga percaya, trus dia lihat di internet, ternyata ga ada yang berubah dari peraturan simak, pakaian cuma bebas rapi kok.
Tapi ya udahlah. Gw juga udah terlanjur minjem rok.
Finally gw tidur jam 12 malem.




Minggu, 1 Maret 2009.

Gw bangun jam 3 kurang, ngelanjutin belajar lagi, kalo ga salah waktu itu gw belajar kimia ama biologi.
Trus dapet SMS dari si Nicko anak kecil itu. Ya gimana ga gw panggil anak kecil.. Bukan badannya yang kecil. Bukan juga pemikirannya yang kayak anak kecil. Tapi karena emank umurnya masih kecil! Secara di angkatan gw rata2 kelahiran tahun 1990, eh dia 1992.

Gw belajar 2 jam doank.
Jam 5, gw beresin buku2 n keperluan ujian yang akan gw bawa.
Tiba2 nyokap masuk kamar gw n nanya, “Kamu udah SMS mas Anto belum? Tolong bilangin mas Anto donk, sebelum nganterin kamu, tolong anterin mama ke salon dulu, mama mau ngeblow rambut.”
Mas Anto itu nama ojek langganan gw. Pas hari Sabtu gw udah bilang sih, minta tolong ke SMAN 58 Ciracas (lokasi ujian gw).
Trus gw SMS mas Anto sesuai dengan yang diamanahkan nyokap.

Selesai mandi, gw pake kemeja putih baru kakak gw n rok tetangga gw. Gila tu kemeja gede amat! XL bo! Ukuran gw kan cuma M ato L gitu. Mana lengannya panjang gitu, akhirnya gw linting (lipat) jadi pendek. Habis itu gw pake sepatu coklat kehijauan motif tengkorak kesayangan gw, n pake kaus kaki hitam.
Tapi waktu gw ngaca.. Sumpah dah! Gw ngerasa penampilan gw lebih pantes dibilang kayak pengawas ujian disbanding peserta ujian! Huahahaha.. huhuhuhu..

Jam 6 tepat gw berangkat (dan tanpa sepengetahuan bokap, karena beliau bisa curiga, ngapain pagi2 gw pergi, pake ROK pula!).
OK deh, sebenernya gw udah kong kalikong (kerja sama) ama nyokap gw. Kalo bokap nanya gw pergi ke mana, nyokap bakal jawab gw ada Try Out di Quantum (tempat bimbel gw).

Bonyok gw sendiri juga sebenarnya hari itu pergi. Ada acara lifting di daerah cibubur. Lifting itu maksudnya angkatan bokap gw waktu lulus AKABRI. Bokap lulus tahun 1984 n nama liftingnya TIMORANDI’84 (beda angkatan beda nama lifting juga). ‘TI’ dari ‘gunung TIdar’ di Magelang (tempatnya AkMil). ‘DI’ dari ‘CAndi baru’ di Semarang (tempatnya AkPol). Sayang gw lupa yang ‘MO’ n ‘RAN’, yang jelas itu juga merupakan nama daerah tempatnya AAU (di Yogyakarta) n AAL (di Surabaya – kalo ga salah).

Yap. Ikatan alumni perwira tentara memang kuat. Setiap bulan ada arisan lifting. N tiap beberapa bulan sekali ada acara TiMoRanDi.
Gw juga punya beberapa teman yang 1 lifting (maksudnya bokap kami satu angkatan: angkatan ’84) yaitu Deden Maruden alias Nadea (Dea) yang sekarang kuliah di Akuntansi Trisakti, Cancorang alias Dio, Toto, n mba’ Dini (lebih tua 1 tahun n dia kuliah di Jerman).

Wah jadi ngelantur kan!
Balik lagi dah..

Gw nyampe ke lokasi ujian jam 6:35 AM. ALHAMDULILLAH GA NYASAR!! Soalnya gw ga survey dulu sebelumnya, hahahaha…
Yah secara gw ga begitu minat masuk UI jadinya aras2an gini. (aras2an: ga semangat, malas)

Begitu nyampe, gw liat di papan pengumuman. Oh ternyata ruang ujian gw di lantai 2.
Lantas gw langsung cabut nyari tangga. Ternyata ga sulit. Begitu naik tangga, di depannya ada kamar mandi, trus tinggal lurus aja n belok kiri dikit, nyampe deh di ruang ujian gw (gw di Ruang 21).

Berhubung belum boleh masuk ruangan, gw duduk aja di depan kelas. Gw merhatiin orang2. O em ji! Wajah orang Indonesia beragam2 yak?! Udah gitu banyak yang mutu (muka tua), gw kira mereka alumni kayak gw, ternyata masih SMA. Ada juga bocah polos yang ngomongnya dodol banget, “Ntar ga ada system minus kan? Ntar gw nembak aja ah”. Alhasil dia digebukin n diketawain teman2nya. Ahahahahahahahaha!!

Ga di mana pun, kapan pun, kalo anak ujian pasti orang tua yang ribet. Banyak yang dating ditemani orang tuanya (kebanyakan sih ibunya). Dan tau sendiri kan yang namanya ‘ibu’ tuh kayak apa. Lha anaknya jalan tenang2 aja, ibunya sibuk nyari ruangan sambil teriak2. Rombongan lagi.
Ibu A: “Kamu ruang berapa sih nak?”
Si anak: “16. Kayaknya di sebelah sana deh ma.”
Ibu A: “Ah ga mungkin deh”
Ibu B: “Ayo kita cari ke sana dulu”
Ibu C: “Mendingan kita cari dari ujung ke ujung deh!”
Trus mereka sampe ke ruangan gw.
Ibu B: “Lha ini kok 21?! Gimana sih?!”
Ibu A: “Mungkin di sebelahnya!”
Ibu C: “Sebelahnya kosong! Oh berarti kita salah! Ayo kita balik ke sana!”
Ibu B: “Kamu Bantu cari donk nak!”
Si anak: “Udah deh, aku aja yang nyari! Mama ribet nih!”
Dan mereka ngomongnya kenceng jadinya orang2 pada ngeliat n nahan ketawa, termasuk gw, haha.

Sebenarnya mulai ujian itu jam 7:30, tapi jam 7 udah disuruh masuk, apalagi kalo ga buat ngisi biodata di LJK. Gw akuin itu memang menyita waktu, apalagi nama gw 19 karakter (termasuk spasi). Nomor ujian 10 karakter. Tanggal lahir 6 karakter. Kode naskah soal 3 karakter. Jadi totalnya 38 karakter. Lalu ada pernyataan yang harus disalin n tanda tangan 2x. Waktu yang gw butuhkan ternyata hampir ½ jam!

Jam 7:30 bel bunyi. Gw mulai ngerjain soal. Sesi pertama Kemampuan IPA (75 soal). Kode soal gw 924 (ternyata sama kayak Andi, kalo Nani 945, Latifah ikut IPS).
AJIGILEEEE…!!! GW UDAH AGAK2 LUPA SAMA PELAJARAN SMA!!!

Di kemampuan IPA ada matematika IPA, biologi, fisika, kimia, n IPA terpadu. Yang pertama gw kerjain adalah matematika, karena gw pikir pasti itu yang paling gampang. Tapi ternyata…
Gw akuin soal matematika IPAnya susah, mana sekarang pake yang sistem ‘pernyataan-alasan’ n ‘1234’ lagi! Di tahun2 sebelumnya kan ga ada! Sial bet gw! Kalo ga salah gw cuma jawab 9 ato 10 nomor gitu.

Waktu itu gw udah agak2 hopeless. Yang lain pasti juga susah, pikir gw. Tapi ternyata gwnya aja yang bego.
Sebenarnya gw beruntung karena gw dapet kategori soal yang bisa dibilang GA SUSAH alias GAMPANG. Tapi gw kan udah bilang sebelumnya, gw udah lupa sama pelajaran SMA, huhu.. Apalagi gw ga begitu minat masuk UI jadi belajarnya pun aras2en, jadi ga maksimal gitu deh.

Seingat gw sih, gw paling banyak ngerjain soal IPA Terpadu. Kalo ga 12 ya 13 nomor gitu. Ya iyalah, secara kalo ngerjain soal2 IPA Terpadu modalnya kan cuma satu: SOK TAHU!
Serius! Pake piling aje!
“Ah, kayaknya jawabannya yang ini deh..”
“Kayaknya yang ini salah deh”
“Seingat gw begini deh”
Itulah kata2 yang keluar di otak gw waktu ngerjain soal IPA Terpadu, hahahaha… *Ups, jangan ditiru ya!

Jam 10 bel berbunyi lagi, time out. Para peserta langsung berhamburan. Ada yang ke toilet, ada yang makan, ada yang kumpul sama teman2nya.
Toilet? Gw ga kebelet pipis jadinya gw ga ke toilet, lagian pasti penuh kan..
Makan? Gw cuma bawa “Ritz” jadi tu doank yang gw makan. Udah gitu ga bawa minum lagi. Guoblog banget kan gw?!
Kumpul sama teman2? Sayang banget… Mau ngumpul sama siapa?? Sama kebo?! Jadi kumpul kebo donk?! Haha!! KAGAK ADA YANG GW KENAL 1 ORANG PUN!!!
Alhasil gw cuma SMSin teman2 gw yang ikut simak juga: Andi, Nani, n Latifah.

Waktu itu Latifah udah masuk jadi dia ga bales. Kan dia ikut yang IPS (sebenarnya dia anak IPA – kayaknya salah jurusan tuh bocah, hehe).
Gw nanya hal sama ke Andi n Nani: kode naskah soal.
Si Nani jawab gini: “Soal gw ga boleh dibawa pulang! Rese! Gw 945”
Dia juga ngomong gini: “Kok soal2nya ya Je? Lebih susah dari tahun lalu..”
Wah ternyata bukan gw doank yang hopeless, huhu..
Btw Nani ngambil IPC, n tempat ujian di SMKN 39.
IPC?! Duh kalo gw mah kagak kuat itu!!

Trus gw nanya Andi, dia bisa jawab berapa soal fisika, jangan2 semua lagi?! Secara dia kan cucu cicitnya Einstein!
Kata dia: “Gw lupa gw jawab berapa, yang jelas sekarang gw pusing, hehe. Kode soal gw 924.”
Gw juga ngobrolin hal yang amat sangat ga bermutu dengan Andi.
A: “Duh, mana ga ada cewe cantik lagi buat gw godain. Lo gimana Je? Di sana ada yang lebih ganteng dari gw ga? Hahahaha..”
J: “Hmm.. di sini ada bule, tapi albino. Coba kalo kita 1 lokasi ujian, pasti kita yang tercantik n terganteng! Huahahaha..”
Waktu gw certain dialog-ga-bermutu ini ke Latifah, dia agak2 kaget gitu. Dia heran ternyata Andi bisa ngomong kayak gitu, ahaha. Emank sih kalo loe ga begitu kenal sama Andi, loe bakal ngira dia anaknya super pendiam. Padahal aslinya anaknya suka kepedean juga lho!
Gw pernah SMS dia, “Halo Andi-Andi Lumut! Pa kabar?”
Eh dia jawabnya, “Nama gw sekarang ganti jadi Andi Cool”
KEBAYANG GA SEEH GIMANA SENEPNYA GW??!!

Let’s move on!
Sesi kedua adalah kemampuan dasar (60 nomor), terdiri dari matematika dasar, bahasa Indonesia, n bahasa Inggris. Jadi masing2 20 nomor.
Masuk jam 10:30, sampe jam 12:30.
Tapi gw sebel banget! Sebeeeeeeeelll…!!!
Ngisi biodata kan ½ jam sendiri!
Jadi gw cuma punya sisa waktu 1,5 jam! Mana cukup coba?! Ya kalo matdasnya gampang sih cukup!

Yang gw kerjain pertama bahasa Indonesia, alhamdulillah sih gampang, gw isi 15 nomor (karena yang 5 nomor lagi pilihan jawabannya ngejebak banget, daripada kena jebakan trus nilai gw minus, mendingan gw kosongin). Trus pindah ke bahasa Inggris, pertamanya sih agak sulit (teks wacananya yang sulit), tapi alhamdulillah bisa gw lewati, gw ngerjain 16 nomor. Langsung deh gw hitamin jawaban di LJK. Begitu selesai gw langsung lihat jam. HUWAAAAAAAA…!!! Sisa waktu ga nyampe 1 jam! Yah kurang lebih waktu itu jam 11:45 lah.

Gw kira matdas gampang, ternyata…
LEBIH COCOK DIBILANG MATEMATIKA IPA KETIMBANG MATEMATIKA DASAR!
Waktu gw bawa soalnya ke Quantum, tau ga guru gw ngomong apa?
“Lho, ini kan soal2 OLIMPIADE.. Wah kalo soal beginian dijadiin soal matdas, anak2 IPS bisa nangis..” *sesaat gw merasa beruntung jadi anak IPA, hehe..
Buat loe2 pade yang ikut simak n mau nangis, siapin kanebo dulu gih. Kalo ga punya nih gw pinjemin, tapi kotor bekas ngelap motor gw.
Trus di LIA (tempat kursus bahasa Inggris), teman gw yang ngaku2 namanya Tommy (dia satu SMA sama gw, tapi dia IPS), cerita kalo teman2nya yang pada ikut simak IPS, pada ga bisa ngerjain sampe mau nangis.

Kalo gw lulus SIMAK Alhamdulillah banget!
Kalo ga ya ga apa2, yang penting gw harus lulus masuk ITB! AMIN!
Gw malah berharap, mudah2an Andi n Latifah bisa lulus. Kasihan mereka, udah ngorbanin waktu setahun buat jadi “pengacara-pengangguran banyak acara” kayak gw.

Oh iya, waktu lagi ujian, ada HP salah satu peserta (n dia duduknya di sebelah kiri gw) bunyi. Lagunya Nidji-Laskar Pelangi, tapi reffnya doank n itupun polifonik.
Btw gw duduk di barisan paling kanan, nomor 2 dari belakang.
Pengawas gw 2 orang: yang satu ibu2, yang satu anak Psikologi UI 2005 (cewe).

Begitu selesai, gw langsung ke toilet. BAK sekalian ganti celana jeans. Kenapa gw ganti celana? Karena bonyok gw dah pulang. Ntar bokap bisa curiga kalo gw pake rok.
Dan karena ulah gw ini, ojek gw bingung.
“Lho, perasaan tadi kamu pake rok deh?!”
“Emank iya”, kata gw sambil cengar-cengir.
“Lha itu celana siapa?”
“Celanaku laaah!! Mosok minjem?!”
“Lha emank tadi kamu bawa celana?”
“Bawa donk!”
Dan Alhamdulillah pas gw nyampe rumah, bokap gw lagi tidur. Fiuuhh…

Kata nyokap gw, kakak gw cemas banget. Dia SMS nyokap gw terus nanyain gw. Gw dari hari Sabtu udah bilang kakak gw sih, “Mas, besok jangan nelpon aku ya, ntar ketahuan papa.”.

Sorenya gw ke toko paling miskin sedunia: KERPUR alias CAREFOUR. Udah KERE, POOR lagi! Hahaha..
Di jalan gw SMSan sama kakak gw. Yah dia cuma nanya gimana tadi ujiannya.

Gw ingetin sekali lagi, hari itu TANGGAL 1 Maret 2009! Tanggal muda cuy! Tahu apa artinya?
Yups, artinya orang2 kebanyakan udah pada gajian.
Kerpurnya masyaAllah… Penuuuuuuuhh banget dah! Smape jalan aja bingung mau lewat mana. Udah gitu antrian di kasirnya panjang-panjaaaaaaaaaaaaaaang banget! Lha yang ngantri di depan gw aja sampe bawa 3 troli! Sekeluarga gitu sih, kayaknya mereka beli kebutuhan buat sebulan sekalian.

Malamnya, bonyok gw ke kota terkutuk alias Indramayu. Kan bokap gw kerja di sana. N emank udah kebiasaan kalo bokap gw balik ke Indramayu pasti minta ditemenin nyokap. Trus nyokap pulang ke Jakarta hari Senin naik kereta Cirebon Express yang harga tiketnya berkisar antara Rp60.000-Rp80.000,00.

Oke deh.
Kayaknya cukup sekian blog SIMAK ini (malah lebih dari cukup!).
Terima kasih buat yang mau membaca. =D
Wassalam..

Jumat, 20 Februari 2009

hehehehe

gw udah lama banget bikin akun di sini,, kayaknya sih udah 1tahun,, tapi baru gw isi sekarang..
hohohoho...
how stupid!!!

PRASPA - 17 Desember 2008


ALHAMDULILLAH...
Kakakku akhirnya berhasil mengejar cita-citanya untuk menjadi seroang perwira polisi (Police Officer).
Tanggal 17 Desember 2008 (tepat seminggu setelah ulang tahunku) adalah hari yang bersejarah untuknya. Mmmm... untuk keluarganya juga,, hehe..
Tempat: Akademi Militer (Military Academy), Magelang, Jawa Tengah.

Mudah-mudahan bisa menjadi pemimpin negeri kita tercinta ini,, AAMIIN..!!

Haduh maaf belum bisa cerita banyak,, sibuk banget nih..

My Poem

Singkat


Puisi ini, singkat saja
Satu..

Dua..

Tiga..

Sesingkat perjumpaan kita

Yang membuat hatiku sepi sekali lagi

Tapi aku ingin

Perpisahan kita singkat juga



Short


This poem, just short

One..

Two..

Three..

As short as our meeting

That makes my heart feel so lonely again

But I hope

Our parting also short






Jalanku


Tatkala surya menepis sinar rembulan
Aku terbangun dari mimpiku

Bagai anak ayam kehilangan induknya

Ku tak tahu harus kemana kulepas langkahku



Lalu kususuri jalan itu
Jalan yang gelap tetapi penuh warna

Kupijakkan kakiku pada jalan itu

Kuberjalan tanpa arah dan tumpuan



Jalan ini adalah jalanku
Jalan yang penuh dengan asa dan nestapa

Jalan yang kuarungi dengan langkah kecilku

Langkah kecilku yang ternyata terlalu angkuh

untuk mendahului tiap detik dan menit yang terlewati


Nyanyian alam mulai terdengar
Desiran angina pun ikut berirama

Rumput dan bunga menari-nari

Kuhitung batu kerikil yang kupijak

Yang tak pernah ada habisnya



Jalanku seperti kanvas
Aku bebas mewarnainya

Dengan warna-warna pelangiku

Merah, biru, hijau, putih

Bahkan hitam dan abu-abu

Kupadukan semua warna itu

Menjadi dimensi yang menakjubkan




My Road


When the sun wards off the moonlight

I am awaken from my dream

Like a chick that lose its mother

I don’t know where I must remove my step


Then I walk along that road (street)

A dark road but full of colors

I step my foot on that road

I walk without direction and pillar


This road is my road

A road that full of hope and grief (sorrow)

A road that I wade across with my small step

My small step which turned out to conceitedly

to precede every second and minute


Nature’s melody (song) has begun hearing

The wind’s swishing also has rhythm

Grass and flowers dance

I count the gravels which I stepped

That never ended


My road is like a canvas

I freely color it

With my rainbow’s colors

Red, blue, green, white

Even black and grey

I combine all that colors

Into an amazing dimension





Aku adalah aku

Aku adalah aku
Kamu adalah kamu
Dia adalah dia
Mereka adalah mereka

Aku adalah aku
Aku bukan kamu
Dan kamu bukan aku

Aku adalah aku
Aku bukan dia
Dan dia bukan aku

Aku adalah aku
Aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku

Aku bukan kamu, dia, ataupun mereka
Kamu bukan aku, dia, ataupun mereka
Dia bukan jua aku, kamu, ataupun mereka
Dan bahkan mereka bukan aku, kamu, ataupun dia

Sekalipun kamu adalah aku,
dia adalah aku,
dan mereka adalah aku,
Aku tetap adalah aku

Meski kamu adalah dia atau mereka,
dia adalah kamu atau mereka,
dan mereka adalah kamu atau dia,
Aku tetap bukanlah kalian semua
Karena aku adalah aku





Cerminku


Raut wajah yang membisu
Tangan dan kaki yang terkulai tak berdaya

Cermin ragaku saat angin berbisik

Kau t’lah pergi


Api cinta yang selalu berkobar di dada

Padam dan dingin, beku lalu remuk

Cermin hatiku saat angin berbisik

Kau t’lah tiada


Tuhan, mengapa Kau mengambilnya?

Inikah jalan terbaik untuknya?

Berikan jawab-Mu dalam doaku

Beri ia tempat di hati-Mu

Sebagaimana ia menempatkan-Mu dan diriku dalam hatinya

Cermin batinku saat angin berbisik

Kau tak’kan kembali


Cukupkah cermin-cermin itu

Menjelaskan kepadamu

Cermin itu adalah aku

Yang merindukan masa-masa saat kita bersama

Dalam dunia yang fana ini


Sekarang,

Raga dan dunia kita berpisah

Tapi hati kita akan terus bersama

Cermin hubungan kita

Tanpa bisikan angin lagi




My Mirror/Reflection


The mute profile (dumb/silent face)

The powerless drooping hand and foot

My body’s reflection when the wind whispers

You have gone


The love that always flames in the chest

Extinguished and cold, frozened then chrused

My heart’s reflection when the wind whispers

You have passed away


God, why did You take him?

Is this the best way for him?

Please give me Your answer in my pray

Give him place in Your heart

In the same manner as he placed me and You in his heart

My spiritual mind’s reflection when the wind whispers

You will not come back


Are those mirrors enough

Tell you

That mirror is me

Who miss the time when we were together

In this transitory world


Now,

Our body and world has separated

But our heart would be always together

Our relationship’s reflection

Without the wind whisper anymore





Andai Ku Mampu

Andai ku mampu tuk menggapaimu

Aku rela menjadi berang-berangmu

Yang selalu siap membendung segala kesedihanmu

Walau harus kubendung dengan tulang-tulangku


Andai ku mampu tuk menggapaimu

Aku rela menjadi payung dan tamengmu

Yang kan selalu melindungi dan menjagamu

Meski harus kupertaruhkan nyawaku


Andai ku mampu tuk menggapaimu

Aku rela menjadi tanah tempat kau berpijak

Meski berbatu ataupun berumput

Ku ‘kan selalu hargai tiap langkahmu


Andai ku mampu tuk menggapaimu

Aku rela menjadi diarymu

Tempatmu menumpahkan segala perasaanmu

Maka ku dapat mengerti dirimu sepenuhnya




If I Were Able


If I were able to reach you

I willingly would like to be your otter

Which always ready to dam up all your sadness

Even though I must dam with my bones


If I were able to reach you

I willingly would like to be your umbrella and shield

Which will always be ready to guard and protect you

Even though I must risk my life


If I were able to reach you

I willingly would like to be the land (place) you are at

Although stony and gravely

I will always respects every your step


If I were able to reach you

I willingly would like to be your diary

The place you could pour all your feeling

So I could fully understand you





Rasa Ini

Meski hanya setetes

Ingin kurasakan aliran kasih sayangmu

Yang kan mengalir di samudera hatiku

Menghanyutkan segala emosiku


Akankah kau berikan padaku?

Cintamu yang tulus

Meski hanya sepercik saying

Yang mengembun di daun-daun hatiku


Namun yang kau berikan padaku

Adalah gerimis tiada henti

Yang tanpa kusadari t’lah membasahi pipiku

Aku yang terlalu menginginkanmu


Rasa ini bagai asap yang terbang

Namun tak pernah mencapai angkasa

Rasa ini bagai cahaya

Yang tak pernah menerangi duniamu


Sekali saja,

Izinkan aku,

Menyentuh cintamu dengan sukmaku

Namun jangan jadikanku bonekamu




This Feeling


Although just a drop

I wanna feel your love and affection’s flow

Which will flow in my heart’s ocean

Sweep away all my emotions


Will you give it to me?

Your sincere love

Although just a splatter of affection

Which turns into dew in my heart’s leaves


But the thing that you gave to me

Was unstopping drizzling

That was unconsciously it wet my cheek

I want you so much


This feeling is like flying smoke

But never reaches the sky

This feeling is like the light

Which never lights your world


Please, just once,

Permit (allow) me,

To touch your love with my soul

But don’t make me become your doll (puppet)






Kumbang


Tak semua kumbang jujur

Tak semua kumbang berhati mulia

Saat itu juga,

Kutatap awan dan air yang sedang bergejolak

Mereka mati, tapi mereka jujur






Kau


Kau,

Bagai kumbang yang tak pernah datang ke tamanku

Kau,

Bagai mimpi paling indah yang pernah aku impikan

Kau,

Bagai embun pagi yang selalu menyejukkan hari-hariku

Kau,

Bagai alunan merdu yang masuk melalui telingaku dan merajang otakku

Kau,

Bagai kristal yang paling menyilaukan kedua mataku

Dan kaulah,

Yang telah membukakan mata hatiku yang buta


Bagiku,

Tak kurang suatu apapun darimu

Bagiku,

Kaulah kumbang yang paling sempurna di antara semua kumbang

Dan kaulah,

Yang merajut asaku dan menepis segala keraguanku

Kaulah harapanku, dan kaulah yang kuharapkan


Namun sayang,

Rasanya mustahil bagiku untuk mendapatkanmu

Karena sekarang kau t’lah pergi

Aku tahu,

Kau pergi untuk mengejar cita-citamu

Dan kau,

Bersemangatlah!

Mungkin ini,

Akan menjadi kata terakhirku







Sampai Kapan Hampa?


Hampa…

Kosong…

Tiada berisi

Tiada warna

Kar’na tak ada cahaya lagi


Dulu ketika kuambil seutas benang

Dan kucelupkan di tinta pelangi

Bahagia rasanya

Tinta itu mewarnai benangku

Dengan warna-warna pelanginya


Aku senang

Aku bahagia

Tinta itu merupakan cahaya bagiku

Dan benang itu pun berwarna

Layaknya batin dan hatiku


Tapi kini

Warna pada benang itu kian pudar

Kucari tinta pelangi tadi

Ada!

Tapi… sudah kering…


Benangku sekarang kusam

Tak ada cahaya yang membiaskan warnanya lagi

Layaknya batin dan hatiku

Batinku yang sakit

Dan belum ada yang mampu mengobati


Ingin kuhempas saja

Kenangan antara tinta dan benang

Ingin kubuang saja

Benang kusamku itu

Namun aku tak bisa…


Batinku melarangku melakukannya!

Biarlah kusimpan benang itu ‘tuk kenangan

Kenangan yang terindah

Meski membuatku perih

Dan terasa hampa


Ya, hampa!

Kosong!

Nol!

Tiada berisi

Dan tanpa warna


Kelak nanti

Kan kutemukan tinta baru

Yang lebih berwarna dari pelangi

Untuk mewarnai benangku lagi


Tapi kapan?

Sampai kapan kan hampa?

Sampai kapan ku harus menunggu?

Datangnya tinta itu?


Karna bila datang waktunya

Tak ‘kan hampa lagi

Tak ‘kan sepi lagi

Berwarna kembali

Dengan cahaya kami






Jiwaku T’lah Kosong


Lukisan senja di hati

Ternoda oleh darah lukaku

Luka yang tak terpera

Timbulkan perih tak bernyawa


Nuansa sepi di dasar hati

Tenggelam sukma berbagi rasa

Gugurnya anganku yang layu

Hempaskan segenggam kenangan

Relung jiwaku t’lah kosong


Hhh…

Tak perlu lagi tuk ditangisi

Bahkan untuk ditertawai

Takkan berguna itu semua

Karna jiwaku t’lah kosong






Tenggelam


Tenggelam, ku tenggelam

Dalam duka sisakan derita

Bintang pun sebenarnya tak suka

Bila bulan tenggelam sisakan siang


Tenggelam, ku tenggelam

Dalam haru sisakan air mata

Bintang, tahukah kau?

Bulan terharu dengan kesetiaanmu


Tenggelam, ku tenggelam

Dalam bahagia sisakan tawa

Bintang, kau haruslah senang

Bulan, matahari, dan semuanya menyayangimu


Kau pantas dapatkan itu

Karena kesetiaanmu menyejukkan

Kau selalu menemani bulan dan matahari

Meski kadang kau tak terlihat


Setiamu sangat indah

Walau kadang menyakitkan

Bila aku sesetia kau

Apakah ku bisa setegar kau untuk tak tenggelam?






Kepolosan di Atas Perang


Ibu, ada apa sih?

Kenapa semua orang berlari?

Mereka sedang bermain apa?

Aku ingin ikut!


Ibu, mereka seperti anak kecil ya?

Seperti aku! Hehe…

Mereka main kejar-kejaran

Membawa batu dan pistol-pistolan


Oh iya Bu, aku baru sadar!

Kita kan main kejar-kejaran juga

Tapi tadi aku terjatuh

Lalu ibu menggendongku


Lihat Bu!

Mereka capai bermain terus

Banyak yang tiduran di jalanan

Biar aku saja yang menggantikan mereka bermain!


Ibu, itu apa?

Baju mereka kok jadi merah?

Sampai tumpah ke jalan

Seru sekali, aku juga ingin!


Ibu, kok berhenti menggendongku?

Ooh… asyik! Bajuku jadi merah juga!

Tapi kenapa jadi gelap ya, Bu?

Permainan apa sih ini?


Ibu, kenapa menangis?

Hoam… aku mengantuk, Bu…

Aku ingin tidur di pangkuan Ibu

Selamat tidur, Bu!

Aku sayang Ibu!