Sabtu, 07 Maret 2009

I lost my camel

Pertama kumengenalnya, ialah pada bulan Ramadhan tahun lalu.

Dia seorang pria berinisial “F”, yang tinggal di Almadinah Almunawarah – Arab Saudi. Dia setahun lebih tua dariku, dan sedang kuliah di Electrical Engineering di salah satu universitas di Madinah yang berjarak hanya kurang lebih 5 km dari rumahnya.

Tentu saja aku mengenalnya dari internet. Tepatnya dalam suatu forum.

Sejak pertama kali kenal, aku tahu kalau dia pria yang baik. Dan ternyata memang benar. Di mataku, dia adalah sosok seorang pemuda yang sangat sholeh, baik dan jujur. Ia juga sangat menghormati orang tuanya. Dan terkadang dia suka memberikan nasihat dan tausiyah padaku. Cermin seorang pria yang dewasa.

Tak pernah kulihat wajahnya seperti apa. Dia bilang tingginya 172 cm (hanya 4cm lebih tinggi dariku), berkulit putih, beralis tebal, berhidung mancung, dan memiliki jenggot kecil.

Beberapa waktu setelah itu, dia mengirimkan sebuah fotonya (dia hanya sekali itu saja memperlihatkan fotonya). Tapi itupun sangat sangat kecil sekali, mungkin seperti foto KTP, dan tidak dapat di-zoom in. Walaupun aku tak dapat melihatnya dengan jelas, tapi aku bisa melihat bahwa benar dia memiliki hidung yang mancung, small beard and thick eyebrows. Dia tidak gemuk dan juga tidak kurus. Dia terlihat tampan di foto itu (tapi tak tahu aslinya, karena foto itu keciiiiiiiiiiiil sekali). Dalam foto mini berbackground biru itu, dia mengenakan pakaian nasional Arab Saudi berwarna putih. Sepertinya memang foto untuk ID card, karena itu foto close-up formal.

Suatu hari, aku dikejutkan dengan pernyataannya. Dia bilang kalau dia ingin menikah denganku. Tidak, dia tidak mengajakku menikah, tetapi hanya mengungkapkan keinginannya. Begini ceritanya.

Jauh sebelum dia mengirimkan fotonya, kutanyakan padanya, bolehkah aku melihat fotonya. Lalu dia minta maaf dia belum bisa karena dia tidak punya kamera dan Bluetooth device. Btw tentu saja dia sudah melihat fotoku. Dia bilang aku cantik. Memang ada beberapa pria di internet yang bilang begitu, tapi aku biasa saja (bukannya sombong. Tapi lebih karena aku ini orangnya super cuek dan aku pun sadar bahwa aku ini aslinya biasa saja, tidak cantik). Dan aku tak tahu kenapa, kali ini dia membuatku blushing dengan kata-katanya:

“Look miss jehan. Sorry about that but I can't put my picture on my computer because I don't have camera and bluetooth device So I couldn't give you my pic.
You are beautiful sister
I've seen that picture and I wasn't sure if it was you or not. I'm sure you are beautiful.
If I were in Indonesia I'll love you and will get married with you sister
See you later miss Jehan ”

Grammarnya memang masih banyak yang salah. Tapi memang itulah yang ia tulis. Aku yakin kalian pasti masih bisa mengerti artinya.

Kubalas message darinya itu.

Pertama, kukatakan padanya bahwa aku tidak cantik dan masih banyak perempuan Indonesia yang lebih cantik dariku. Dan kupikir wanita-wanita di Saudi Arabia lebih cantik dibandingkan wanita Indonesia. Dan sekali lagi, he makes me blushing… (Jujur. Sampai sekarang aku masih malu kalau mengingatnya.)

“No no no no no.
I see you are more beautiful than the Saudi girls I’ve ever seen
I wish to visit your country to see you and to talk with your dad , really I dream but really I hope.”

Kedua, kukutip kalimatnya yang ‘will get married’. Dan kukatakan padanya bahwa dia adalah pria pertama yang mengatakan hal itu, dan itu membuatku blushing.. Lalu dia bilang:

“Hontoni
I'm really honest.
You have all what I want from the girl that has (beautiful face, muslemah, making laughing).
I'll lose my first girlfriend I falled in love ha ha ha ha”

Masya Allah…
Wanita mana yang pipinya tak memerah mendengar pernyataan yang sebegitu jujurnya dari seorang pria!!

Aku juga bilang padanya bahwa aku tidak peduli dari mana asal suamiku, yang penting dia mencintaiku apa adanya, mencintai keluarga besarku dengan tulus, dan dapat menjadi imam yang baik. F setuju denganku. Lalu dia mulai curhat…

“You’re right.
Me too
Many younger in KSA doesn't have to get married to foreign because all of them should marry with their uncle's daughter, they think about me now to get married with my uncle's, but I seared I won't because I don't like her. so I wanna search about nice girl as you who has good things I like.”

Aku bertanya padanya tentang wedding culture di sana, dan bagaimana bila orang Saudi menikah dengan foreign. Sungguh ini membuatku sangat penasaran! Dan dia menjawab sesingkat-singkatnya:

“All of them have the same answer.
First : my mom searches about beautiful girl.
Second : talk to her family to see if they are agreeing or not.
Third : going to judge to complete the marriage permissions.
Fourth : choose the place which they want to do marriage and setermine the dowry (if you were bride I'll give dowry 1000000 rupiyah )XD
Fifth : complete the ceremony and the couple go to their new home and do this and this and this .... etc
I think that is our custom in marriage. What about you?
And can you teach me you Indonesian language?
I like to see you my teacher have small glass and beautiful clothes ”.

……………………………………………………………………………………………….

Dengan semua pernyataan jujurnya itu…
Membuatku merasa seperti sedang dilamar…

……………………………………………………………………………………………….

Namun, kini itu semua tinggal kenangan. Dia berubah.. Hal ini membuatku sedih dan kecewa..

Sudah sebulan ini dia tidak pernah memberi kabar tentang keadaannya, tidak membalas dari sekian banyak message yang kukirimkan padanya lewat forum. Bahkan email2ku pun semua gagal terkirim.

Sebelumnya dia bilang bahwa dia punya banyak kesibukan. Sibuk kuliah, ujian, experiment dan kerja. Tapi dia tidak pernah bilang dia kerja apa. Dulu waktu pertama kali kenal, dia pernah bilang “selling”. Entahlah, mungkin dia kerja di toko atau jadi salesman. Aku tak pernah tahu karena dia tak pernah mau menjawab kalau kutanya.

Berhubung emailku tak pernah sampai, aku hanya bisa menghubunginya lewat private message di forum (yaaah,, walaupun tak pernah dibalas).

Tapi sekarang aku benar-benar sedih dan kecewa!
Kenapa?
Karena aku pun sekarang tak bisa lagi mengirimkan private message padanya!
Dia mengubah setting pada accountnya agar tak menerima private message dariku.

Sungguh aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku bingung. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa tiba-tiba dia menghindariku. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan. Apa yang dia pikir tentangku..

Dia bilang dia sangat sangat sangat sibuk. Tapi dari statusnya di forum, aku tahu kalau dia masih sering online. Tidak sering sih, hanya sekitar 2-3 kali seminggu. Dan itu membuatku bertanya-tanya, “Kenapa tak pernah kau balas message dariku padahal kau masih suka online?! Apakah sebegitu sibuknya dirimu hingga mengucapkan sorry atau hello pun tak sempat?!”.

Ah, tak tahulah..
Ada banyak kemungkinan.
Mungkin dia akan atau sudah menikah.
Mungkin dia marah padaku.
Mungkin dia masih sangat sibuk dan tak ingin diganggu dulu.

Tapi… dulu aku pernah minta maaf padanya karena aku sering mengirim message yang tak penting. Dan dia bilang, “Don’t worry about that. Don’t worry your message become boring or not. Because everything that you sent become sweet to me ”.
Lalu apa alasan dia menghindariku?!

Ya Allah…
Aku sudah menganggapnya sahabat baik..
Aku sudah kehilangan pria yang kucintai (my first love, bukan F lho), dan sekarang aku harus kehilangan seorang sahabat?!
Sahabat…
Sahabatku dari Arab…
Si Unta…
Aku tak ingin kehilangan dia…
Kehilangan?!
Ya! Benar juga!
F sering sekali bilang padaku, “I wont lose you”.

Dia juga sungguh-sungguh mengatakan, seandainya saja dia tinggal di Indonesia, atau aku yang tinggal di Arab, maka dia akan sangat bahagia sekali.
Tapi apa yang dia perbuat sekarang justru hal yang sebaliknya!
Dasar bodoh!
Tak tahukah kau bahwa aku sangat mengkhawatirkanmu?!

Sekarang, kalau aku mengingat semua kenangan manis tentangnya, lalu perubahan sikapnya yang tiba-tiba, membuat hatiku sesak. Aku hanya bisa bertanya pada diriku sendiri, “Apa salahku, F?”.

Aku tak tahu lagi bagaimana cara menghubunginya. Seandainya saja aku bisa pergi ke Arab Saudi! Akan kucari dia, meski tak tahu alamatnya. Lalu setelah bertemu akan kutanyakan kenapa dia tiba-tiba menghindariku. Setelah dapat jawabannya, semua terserah dia. Masih ingin keep contact denganku atau tidak.

Salah satu sahabatku bilang, lupakan sajalah dia. Tapi entah kenapa aku tak kuasa melupakannya. Aku tak sanggup melupakan pria seperti dia. Baru kali ini aku mengenal pria seperti dia. Apa artinya ini? Apa aku jatuh hati padanya? Ah tak tahulah aku. Tipe pria yang aku suka memang pria yang berwajah Timur Tengah. Tapi sejak SMA aku menyukai pria lain yang 4 tahun lebih tua dariku, meski wajahnya tidak Arab.

Ya sudahlah, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menunggu. Kalau dia mau menghubungiku kembali ya Alhamdulillah, kalau tidak ya sudahlah. Biarlah dia menjadi salah satu kepingan kenangan manis dalam hatiku. Aku hanya bisa berdoa untuknya, semoga dia mendapatkan pekerjaan yang bagus, istri solehah yang benar-benar dia cintai, dan semoga dia tidak pernah melupakan aku, serta mau memaafkan segala kesalahanku apabila memang aku telah menyakitinya.

Ya Allah..
Jagalah Saudaraku ini, dikala penjagaanku tak sampai padanya..
Sayangi ia, kala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata..
Muliakan ia, kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja..
Karena Engkau punya segala yang tak ku punya, dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia, dan mengharap bertemu dengannya di surga..

I really miss you, F-kun..

Tidak ada komentar: